TANJABTIM – Sejak beberapa pekan belakangan ini, kondisi tinggi gelombang di perairan laut Kabupaten Tanjab Timur mulai mengalami peningkatan.

Hal itu tentunya perlu diwaspadai dan juga menjadi perhatian bagi pengguna transportasi air yang hendak berpergian maupun nelayan, agar terhindar dari ancaman bahaya.

Selain itu, berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, saat memasuki libur pergantian tahun seperti saat ini, bisanya jumlah pengguna transportasi air dari sejumlah pelabuhan yang ada di beberapa kecamatan pesisir di kabupaten ini mengalami peningkatan.

Seperti, di pelabuhan yang ada di Kecamatan Kuala Jambi, Nipah Panjang, Mendahara dan juga juga di beberapa kecamatan lainnya.

Selain menggunakan kendaraan air untuk aktivitas nelayan dan berpergian ke suatu daerah, momen liburan seperti saat ini juga banyak dari wisatawan lokal maupun luar daerah yang hendak menuju ke tempat wisata seperti pulau berhala dan lain sebagainya yang melintasi perairan Kabupaten Tanjab Timur.

Terkait hal ini, Helmi Agustinius, selaku Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Tanjab Timur telah memberikan imbauan kepada para Camat yang wilayahnya berada di pesisir perairan kabupaten ini untuk menyampaikan kepada para nelayan, masyarakat dan juga pemilik jasa transportasi air untuk lebih berhati-hati terhadap kondisi gelombang yang mulai mengalami peningkatan seperti saat ini.

“Tentunya, selain kondisi ketinggian gelombang yang mulai mengalami peningkatan, kondisi ancaman cuaca yang bisa berubah sewaktu-waktu juga harus diantisipasi. Misalnya hujan deras, petir yang disertai angin kencang yang terjadi ditengah laut,”

Para nelayan, masyarakat dan juga pemilik jasa transportasi air ini diminta lebih jeli dalam membaca situasi cuaca dan kondisi gelombang laut sebelum melakukan perjalanan.

“Biasanya nelayan dan pemilik jasa transportasi air ini bisa membaca situasi cuaca serta ketinggian gelombang dari pengalaman yang ada. Tapi, yang dikhawatirkan mereka malah memaksakan untuk melakukan perjalanan saat kondisi cukup membahayakan, yang bisa mengancam keselamatan,” pungkasnya. (LB)